Karang Intan – Suasana penuh semangat dan kreativitas menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan. Sebanyak 20 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kini tengah fokus mendalami seni membatik kain sasirangan dalam sebuah pelatihan intensif. Dimulai pada Senin (22/6) dan berlanjut setiap hari hingga 21 Juli mendatang, program ini menjadi angin segar bagi para peserta yang telah terseleksi ketat.
Dipandu langsung oleh instruktur berpengalaman dari Bee World Banjarbaru, setiap tahapan pelatihan dirancang komprehensif. Mulai dari pengenalan detail motif tradisional dan teknik dasar pencelupan warna yang rumit, hingga proses finishing dan strategi pemasaran produk, semua dibimbing secara profesional. Tujuannya jelas: menghasilkan perajin sasirangan yang tidak hanya terampil, tetapi juga siap bersaing di pasar.
Ferry Maydani, Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja, menegaskan pentingnya program ini sebagai tulang punggung pembinaan kemandirian. “Kami mendorong peserta untuk sungguh-sungguh. Pelatihan ini bukan sekadar formalitas, melainkan bekal nyata agar mereka bisa mandiri saat bebas nanti,” ujarnya dengan penuh harapan.
Antusiasme yang sama juga terpancar dari Rifani, salah seorang peserta pelatihan. Ia mengungkapkan rasa syukur dan semangatnya. “Alhamdulillah saya senang bisa ikut pelatihan ini. Selain jadi kegiatan positif, saya jadi punya ilmu baru yang InsyaAllah bisa saya lanjutkan setelah bebas nanti,” tutur Rifani, mencerminkan harapan besar akan masa depannya.
Pelatihan ini bukan hanya tentang menciptakan kain indah, tetapi juga tentang merajut kembali harapan dan memberikan kesempatan kedua bagi para WBP untuk memulai hidup baru yang lebih produktif dan mandiri. Ini adalah investasi nyata dalam masa depan mereka, sebuah langkah penting menuju reintegrasi yang sukses ke masyarakat. (sbl)